Jenis Rumah Adat Bali
Arsitek yang biasa menangani rumah adat Bali tentu memiliki pedoman tersendiri dalam membangun rumah adat tersebut. Misalnya berdasarkan Kosala Kosali, arsitek bisa mendesain rumah adat Bali yang mereka inginkan. Di bawah ini adalah beberapa bangunan rumah tradisional Bali:
1. Gedung Angkul-Angkul
Angkul-Angkul merupakan bangunan yang menyerupai gapura yang sekaligus berfungsi sebagai pintu masuk. Ada hal yang membedakan angkul-angkul ini dari yang lain yaitu gedung ini beratap.
2. Aling-Aling
Bangunan ini merupakan bangunan dominan untuk pembatas antara angkul-angkul dengan pelataran ruangan atau biasa disebut sebagai tempat keramat. Ternyata tempat suci ini memiliki arti tersendiri, terkenal dengan hal-hal positif yang terjadi saat ada tempat suci di dalam rumah tersebut.
3. Bangunan konter
Bangunan oposisi merupakan bangunan suci, biasanya terletak di ujung timur laut rumah. Fungsi dari objek tersebut adalah sebagai tempat sholat keluarga besar yang biasa mendoakan umat Hindu.
4. Rumah Adat Manten Balling
Gedung yang satu ini merupakan gedung khusus untuk anak perempuan dan kepala keluarga. Padnya berbentuk persegi panjang dan biasanya diletakkan di sisi timur. Ada 2 bal lagi di ruang bale, yang biasanya di kanan dan kiri.
bahan bangunan
Bagi Anda yang sudah mengetahui tentang rumah adat ini, ternyata konstruksinya tidak seimbang atau bahkan sebagian besar tidak digeneralisasikan karena berbagai alasan. Mungkin bisa jadi masalah ekonomi dan sebagainya.
Misalnya, jika Anda membangun rumah biasa, maka orang biasa cukup memakai topi yang biasanya terbuat dari tanah liat, begitu pula sebaliknya.
Bagi bangsawan yang membangun rumah adat, biasanya menggunakan tumpukan batu bata sebagai pondasi rumah adat. Begitu juga dengan atapnya yang menggunakan batu bata sebagai bahan dasar penutup rumput rumah. Tapi kita semua kembali ke situasi ekonomi kita.
Arsitektur rumah tradisional Bali
Tentunya bagi yang pernah berkunjung ke Bali seringkali terdapat rumah adat Bali, bukan? Rumah adat Bali yang biasa disebut dengan Gabura Candi Bentar ini kini telah diresmikan sebagai Rumah Adat Bali.
Desain unik yang dimiliki rumah adat Bali sangat bagus sehingga tidak jarang banyak warga Bali yang mendesain rumahnya seperti rumah adat Bali.
Ternyata gapura Pura Candi Bentar tidak hanya merupakan rumah adat milik masyarakat Bali, namun masih banyak lagi rumah adat milik masyarakat Bali, namun kita masih belum mengetahuinya. Oleh karena itu simak ulasan berikut mengenai rumah tradisional di pulau Bali:
Struktur rumah dan fungsinya
Nama Gapura sekilas memiliki keunikan tersendiri pada desain pintu masuk utamanya yang begitu besar sehingga sengaja tidak ada pembatas. Ada ukiran yang sangat unik sehingga menyerupai sebuah candi.
Jika Anda masuk ke dalam dan melihat beberapa pagar tembok Anda tidak akan membayangkan betapa beragamnya kehidupan di Bali yang masih padat ini.
Di depan rumah juga terdapat semacam gapura atau biasa disebut orang Bali yang merupakan persinggahan. Tempat ini sering digunakan oleh umat Hindu untuk berdoa atau menyembah dewa mereka.
Dengan demikian, gapura atau persinggahan yang biasa disapa orang Bali semakin membuktikan betapa kuat dan gendutnya orang Bali dalam menjaga adat istiadat yang diturunkan kepada masyarakatnya yang sangat erat kaitannya dengan filosofi asta kosala kosali.
Begitu masuk rumah kita menemukan banyak ruangan berbeda dan fungsinya, termasuk:
Penginjil karang
Tempat yang satu itu merupakan tempat ibadah yang secara khusus menjaga halaman, bukan untuk beribadah, karena tempat ibadah miliknya ada di depan rumah. Ibadah biasanya memiliki waktu ibadahnya sendiri.
Bale Manten
Dari namanya saja sudah bisa ditebak kalau tempat ini condong ke arah tempat yang wangi seperti pengantin. Ternyata tempat ini merupakan ruangan yang biasa digunakan oleh kepala keluarga atau anak perempuan, atau bahkan tempat penyimpanan barang. Tak jarang kamar juga dijadikan sebagai tempat bagi pasangan yang baru menikah.
Ballen Gede atau bale tradisional
Bale berasal dari kata hall yang biasanya diartikan sebagai meeting point. Di dalam rumah adat Bali terdapat bale atau balai gede dan juga bale adat yang biasanya digunakan sebagai tempat pertemuan keluarga besar atau sekedar untuk pertemuan adat atau kepala suku.
Bale Dauh
Bale dah merupakan ruangan yang khusus digunakan untuk anak laki-laki dan dihuni oleh anak laki-laki yang berada di rumah adat. Terkadang bale digunakan sebagai tempat kerja atau sebagai tempat meeting kerja.
Jika keluarga yang tinggal di rumah adat memiliki anak laki-laki, biasanya di kamar tidur anak tersebut.
Paon
Paon adalah dapur yang bisa digunakan untuk memasak. Jadi rumah adat memiliki tempat untuk memasak sendiri yang diartikan sebagai paon. Ruangan ini biasanya berada di belakang rumah adat.
lumbung
Lumbung merupakan tempat penyimpanan khusus. Tidak semua barang simpanan ditempatkan di perut ini, namun daging domba khusus digunakan sebagai tempat penyimpanan makanan pokok seperti nasi, jagung dan masih banyak lagi.
Baca Juga: